Menambahkan Swap pada Server Linux

Pada server Linux, swap merupakan ruang pada disk yang digunakan sebagai memori virtual untuk mendukung memori utama (RAM). Ketika RAM sudah hampir penuh, kernel Linux memindahkan proses yang tidak aktif ke swap agar ada cukup ruang untuk proses yang lebih aktif. Swap tidak setara dengan RAM, namun membantu sistem tetap berfungsi saat memori fisik penuh, dengan menggunakan sebagian dari ruang disk sebagai cadangan.

Untuk sobat server yang menggunakan server cloud, seperti Rackspace, secara default partisi swap tidak tersedia. Namun, sobat server bisa menambahkan swap dengan membuat swap file. Keuntungan menggunakan file swap dibandingkan dengan partisi swap adalah fleksibilitas dalam pengaturan ukuran tanpa harus mempartisi ulang volume disk. Sobat server juga bisa mengatur seberapa agresif sistem menggunakan ruang swap ini melalui pengaturan nilai swappiness.

Berikut ini adalah langkah-langkah menambahkan swap di sistem Linux dan cara mengatur nilai swappiness agar swap dapat bekerja optimal.

1. Cara Membuat Berkas Swap di Linux

Pertama-tama, sobat server perlu membuat berkas swap baru. Sebagai contoh, kita akan menambahkan 1GB swap ke server.

Langkah 1: Membuat File Swap

Sobat server bisa menggunakan perintah fallocate untuk membuat berkas swap dengan ukuran yang diinginkan. Dalam contoh ini, kita membuat berkas swap sebesar 1GB:

root@jagoserver:~# fallocate -l 1G /mnt/1GB.swap

Jika sobat server mendapati perintah fallocate tidak terinstal atau tidak berfungsi, gunakan perintah dd sebagai alternatif untuk membuat berkas swap:

root@jagoserver:~# dd if=/dev/zero of=/mnt/1GB.swap bs=1024 count=1048576

Perintah ini akan mengisi berkas swap dengan data nol, memastikan bahwa berkas tersebut berukuran 1GB.

Langkah 2: Format Berkas Swap

Setelah berkas swap dibuat, langkah berikutnya adalah memformat berkas tersebut menjadi swap yang bisa digunakan oleh sistem. Gunakan perintah berikut untuk melakukan format:

root@jagoserver:~# mkswap /mnt/1GB.swap

Perintah ini memberitahu sistem bahwa berkas /mnt/1GB.swap akan digunakan sebagai ruang swap.

Langkah 3: Mengaktifkan Berkas Swap

Setelah berkas swap berhasil diformat, sobat server dapat mengaktifkannya menggunakan perintah swapon:

root@jagoserver:~# swapon /mnt/1GB.swap

Sekarang, swap ini sudah aktif dan siap digunakan oleh sistem.

Langkah 4: Membuat Swap Permanen

Agar pengaturan swap ini tetap aktif setelah sistem di-reboot, sobat server harus menambahkan entri baru di berkas /etc/fstab. Tambahkan baris berikut ke akhir berkas tersebut:

/mnt/1GB.swap  none  swap  sw 0  0

Dengan menambahkan baris ini, swap akan otomatis aktif setiap kali server di-boot ulang.

2. Mengatur Nilai Swappiness

Swappiness adalah parameter yang mengatur seberapa sering sistem akan menggunakan swap. Nilai swappiness berkisar antara 0 hingga 100. Nilai yang lebih rendah (seperti 0) membuat sistem jarang menggunakan swap dan hanya mengandalkannya ketika memori benar-benar habis. Sementara nilai yang lebih tinggi (hingga 100) membuat sistem lebih sering menukar data ke swap meskipun memori belum penuh.

Mengatur Swappiness

Untuk mengubah nilai swappiness, sobat server bisa mengedit berkas /etc/sysctl.conf dan menambahkan baris berikut:

vm.swappiness=10

Nilai swappiness sebesar 10 adalah titik awal yang baik. Jika sobat server ingin sistem lebih sering menggunakan swap, sobat server bisa meningkatkan nilai ini. Nilai default pada kebanyakan sistem Linux biasanya 60. Bereksperimenlah dengan nilai swappiness untuk menemukan konfigurasi yang optimal bagi beban kerja server sobat.

Periksa Nilai Swappiness

Sobat server bisa memeriksa nilai swappiness saat ini dengan menjalankan perintah berikut:

root@jagoserver:~# cat /proc/sys/vm/swappiness

Jika diperlukan, restart server untuk menerapkan pengaturan baru:

root@jagoserver:~# shutdown -r now

3. Mengecek Status Berkas Swap

Untuk memastikan swap yang telah dibuat aktif dan digunakan oleh sistem, jalankan perintah berikut untuk menampilkan status swap:

root@jagoserver:~# swapon -s

Perintah ini akan menampilkan informasi mengenai semua ruang swap yang aktif, termasuk berapa banyak swap yang sedang digunakan.

4. Keamanan Swap File

Perlu dicatat bahwa swap yang dibuat di server baru, terutama di server cloud, mungkin memiliki izin akses yang terbuka untuk semua pengguna. Agar berkas swap hanya dapat diakses oleh root dan lebih aman, sobat server perlu mengatur izin akses berkas tersebut:

root@jagoserver:~# chmod 600 /mnt/1GB.swap

Dengan mengatur izin menjadi 600, hanya pengguna root yang dapat membaca dan menulis ke berkas swap, sementara pengguna lain tidak dapat mengaksesnya.

Kesimpulan

Menambahkan swap ke server Linux memberikan fleksibilitas tambahan saat sobat server menjalankan aplikasi yang memerlukan banyak memori. Swap memungkinkan server untuk memindahkan proses yang tidak aktif ke disk, membebaskan memori untuk proses yang lebih kritis.

Dengan langkah-langkah di atas, sobat server dapat menambahkan swap secara manual, menyesuaikan ukuran swap sesuai kebutuhan, serta mengoptimalkan penggunaannya dengan mengubah nilai swappiness. Jangan lupa juga untuk memperhatikan keamanan swap dengan mengatur izin berkas swap agar hanya bisa diakses oleh pengguna root.

Swap bukanlah pengganti memori fisik (RAM), namun merupakan solusi sementara yang sangat membantu dalam mengatasi beban kerja yang memerlukan memori besar. Dengan mengelola swap secara tepat, sobat server dapat meningkatkan kinerja server secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top